There is always more than one path to the waterfall. But oftentimes, in the face of adversity, these paths can be expressive ones, sheathed in emotion. It is the spontaneity of life which comes and goes, and allows us to forget about our daily trials. Being dynamic means being irregular, seeking fulfilment with each passing dusk. We start seeing glimpses and reflections of our neighbourhood star as we watch it creep over our empty horizon. A jovial and hopeful light that fuels us for the day, giving us the wherewithal to untangle life's biggest knot. Hope and spontaneity inspired me to title these pieces "rise at dawn," a miracle born by subconscious adaptions of providence.
Begitu banyak cara dan ekspresi dalam proses bangkit seseorang dari keterpurukan. Spontanitas yang datang menghampiri seketika menghilangkan rasa terikat dan melepaskan segala belenggu pergumulan diri. Gerak tidak beraturan, saling bertumpuk dan penuh di penghujung hari.
Saat bangkit mulai terlihat dari pantulan sinar matahari sebelum terbit. Cahaya penuh harapan turut melepas energi bagi diri. Uraian dari untaian kusut mulai terbuka seperti magnet yang tidak bisa bersatu dengan kutub yang serupa.
Harapan dari gerak spontan inilah yang menginspirasi karya dengan judul “rise at dawn”, keajaiban yang terlahir oleh adaptasi-adaptasi bawah sadar membentuk dan menyelesaikan permasalahan dengan sendirinya.