Lotus, Anywhere and Everywhere

Rp 21.000.000
SKU: ART-DST-0003449119

Tentang Karya :

Ukuran : 80 x 120 cm
Media : Acrylic, Crayon on canvas

Indonesia

Karya ini adalah imajinasi saya dari pembacaan tulisan Masaru Emoto yang berbunyi, "Jika kamu merasa tersesat, kecewa, ragu-ragu, atau lemah, kembalilah ke dirimu sendiri, kepada siapa kamu, di sini dan saat ini dan ketika kamu sampai di sana, kamu akan menemukan dirimu sendiri, seperti bunga teratai yang mekar penuh, bahkan di kolam berlumpur; indah dan kuat.” Dari tulisan tersebut menginsipirasi saya untuk melukiskan keindahan bunga teratai. saya menggambarkannya dengan sepasang makhluk yang menyerupi bunga teratai sedang menari di atas kubangan lumpur dihinggapi capung-capung air. Capung adalah indikator suatu lingkungan / ekosistem itu bersih. Gambaran itu saya maknai dengan keindahan yang tidak pilah kasih. Keindahan yang muncul di mana saja sekalipun tempat itu kotor.

Tentang Seniman :

Desta Aji Saputra lahir pada tahun 1995 di Boyolali. Ia merupakan lulusan S1 dari Institut Seni Indonesia Surakarta dan sudah berkarya lebih dari 2 tahun. Saat ini, Desta sedang menekuni teknik decalcomania yang diadopsi dari Max Ernest. Ia suka menggambar karakter-karakter yang ia dapati dari pembacaan novel ‘Centhini’ karya Elizabeth D Inandiak.

English

The painter was inspired by Masaru Emoto's writing, in which he said, 'If you feel lost, disappointed, doubtful, or weak, come back to yourself, to who you are, here and now. You will find yourself beautiful and powerful when you get there, like a lotus flower in full bloom, even in a muddy pond. He depicted the beauty of the lotus flower in a mud puddle filled with water dragonflies, indicators of a clean environment/ ecosystem. He wanted to represent beauty that wasn't selective and could emerge anywhere, even in a seemingly spoiled environment. 

About Artist :

Desta Aji Saputra was born in 1995 in Boyolali. He graduated with a bachelor's degree from the Indonesian Institute of the Arts in Surakarta and has worked for over two years. Currently, Desta is pursuing the decalcomania technique adopted by Max Ernst. 
He enjoys drawing characters inspired by the novel 'Centhini' by Elizabeth D. Inandiak.

Exhibition :

  • Pameran Seni Eksperimental, Surakarta
  • Pameran Gatra Nusantara, UNIMAS Art Gallery Malaysia
  • Pameran ‘Kita Hari Ini’, Bandung
  • Pameran virtual ‘ Pameran Dari Rumah’, Kemenparekraf
  • Pameran ‘Manifesto VII Pandemi’, Galnas Jakarta
  • Pameran ‘ Melukis Asa’, UOB Painting Of The Year 2021
  • Pameran ‘ Nandur Srawung 8; Ecosystem/Pranatamangsa’, Taman Budaya Yogyakarta 2021
  • Pameran ‘ Nandur Srawung 9; Matrix/Mayapada’, Taman Budaya Yogyakarta 2022

Customer Reviews

Be the first to write a review
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)