Happier #1
- Description
Tentang Karya :
Ukuran : 62 x 62 cm
Media : Spray paint, Enamel, di atas kaca
Deskripsi
English
Today's dynamic world posits an interesting contradiction, an abode a community so ostencibally sophisticated yet magnificantally bankrupt, and home to 8 billion of the most cognitivally apt beings in our solar system; 8 billion sentient beings who for the first time ever seem to care more about other people's actions than our own well-being. This piece is a testament to self worth, guiding us to a happier self, not burdened by external occurences. Through the crucible of art (in various forms) Happier #1 & #2 remind us to not be afraid of self-expression and exuberance, not to be afraid to let the little bluebird in our hearts stretch his wings.
Indonesia
Semakin pesatnya perkembangan zaman dan teknologi terkadang membuat kita justru melupakan hal-hal penting yang sederhana. Salah satunya adalah bagaimana menghargai diri sendiri. Terkadang kita terlalu disibukkan melihat apa yang dilakukan orang lain tanpa melihat diri sendiri (self-esteem). Menurut definisinya, Self-esteem digunakan untuk menggambarkan perasaan subjektif seseorang secara keseluruhan tentang arti diri sendiri atau nilai pribadi. Dan melalui seri karya ini tentunya saya ingin mengungkapkan bahwa, penting bagi kita untuk melihat diri sendiri. Seberapa besar kita telah menghargai, mengapresiasi dan membahagiakan diri sendiri.
Pilihan teks pada seri karya ini adalah berupa kata atau ungkapan positif. Teks atau kata yang samar-samar tersebut menggambarkan bagaimana kita berbicara, bersikap, atau berfikir positif tentang arti kebahagiaan terlepas dari kondisi yang telah dialami. Visual dengan warna biru dan pink merupakan penggambaran atau ekspresi tentang bagaimana merasakan atau menyikapi arti sebuah kebahagiaan.
Dalam proses berkarya saya cenderung menggunakan pendekatan teknik mixed media, kolase, ataupun abstrak, sebagai ide penciptaan. Membuat saya merasa lebih intim ketika berkarya. Merasa bebas dalam bereksplorasi, bukan hanya teknik tetapi juga media yang digunakan.
Tentang Seniman:
Helmi Fuadi, Lahir di Banyuwangi 14 Februari 1990, saat ini tinggal dan bekerja di Yogyakarta. Dalam berkarya banyak mengangkat tema sosial, perilaku dan psikologi manusia dengan pendekatan metode seni sebagai terapi. Baru- baru ini lebih sering menggunakan media seperti kaca, kertas, koran dan poster bekas untuk melukis. Saat ini juga tergabung dalam komunitas teater di yogyakarta sehingga banyak melakukan praktek kolaborasi atau interdisipliner dalam proses berkarya.
Exhibition :
2016 - 2022
Pameran Lukisan "Why not to be Honest" Jogja Gallery
Exhibition and interaction Ruang Seni Rupa "Kosakata", PSBK. Yogyakarta
Visual Art Exhibition "Rambut Putih", Tahun Mas art space Exhibition and interaction Ruang Seni Rupa
"Larung", PSBK. Yogyakarta.
Visual art Exhibition “Dongeng Tentang Kemerdekaan”. Padepokan Seni Bagong, Kussudiarjda, Yogyakarta.
Durational Art #2 “Dualisme” adapted from Kakawin Sutasoma written Mpu Tantular.
Kelas pagi Yogyakarta.
Pameran dari Rumah Kemenparekraf RI
Pameran Daring “Solidaritas Perupa Indonesia Lawan Korona”, Kemendikbud Indonesia.
Pameran Daring Manifesto VII “PANDEMI” Galeri Nasional Indonesia
Pameran Virtual “Hidup Berdampingan dengan Musuh” Ciputra Artpreneur
Pameran “Lentera” Nusakara Artspace
Nandur Srawung #8 “Ecosystem : pranatamangsa. Taman Budaya Yogyakarta
Pameran Jogja Affordale Art (JAA) Jogja Gallery Yogyakarta
Pameran “Bangkit Berkarya Lagi” galeri Ada Sarang Yogyakarta.
Free 30 Days Returns
Free shipping on orders over $100
Happier #1
- Related products
- Recently viewed