PICA

Rp 7.500.000
SKU: ART-HPY-0012459428

Tentang Karya :

Ukuran : 110 x 90 cm
Media : Acrylic on Canvas

Deskripsi :

Isu kesetaraan selalu hangat diperbincangkan, terlebih perdebatan mengenai posisi perempuan yang menjadi magnet memikat para pemikir maupun seniman untuk membicarakannya. Sehingga perempuan tidak hanya dipahami dan berhenti pada aspek objek, akan tetapi sesuatu yang terkesan memberikan ruang-ruang tertentu.

Perbedaan antara perempuan dan perempuan lain juga terkait dengan budaya. Berbedaan ini biasanya dikaitkan dengan bagaimana kontruksi budaya, peran dan fungsi perempuan dalam kehidupan sosial dan budaya. Terlebih kehidupan perempuan dari “Bangsa” dengan memberikan legitimasi atas dirinya bahwa ia
memiliki nilai tinggi dalam kelas sosial masyarakat.

Perbedaan antara perempuan dan perempuan lain juga terkait dengan budaya. Berbedaan ini biasanya dikaitkan dengan bagaimana kontruksi budaya, peran dan fungsi perempuan dalam kehidupan sosial dan budaya. Terlebih kehidupan perempuan dari “Bangsa” dengan memberikan legitimasi atas dirinya bahwa ia memiliki nilai tinggi dalam kelas sosial masyarakat.

Karya berjudul Rayuan Pria “gila” menampilkan kepala perempuan, bunga-bunga dan telingga kelinci, melukiskan sesuatu yang sedang berada dalam suasana; kesan kenyamanan tak beda dengan apa yang dirasakan. Satu rasa yang tidak terlihat dan tampak semakin menenggelamkan dirinya.

Tentang Seniman :

Happy Wahyu Firdaus lahir pada tanggal 12 April 1997 di Lamongan, pada periode tahun 2015-2019, Happy mendapatkan Pendidikan di Seni Rupa Murni, Universitas Brawijaya Malang dan melakukan pameran Tunggal pertama kali tahun 2021 di Galeri Raos Batu, bekerja sama dengan “Jatim Biennale” dan mulai mengikuti pameran di beberapa kota diantaranya Malang, Batu, Jogja, Semarang, Jakarta dan Malaysia.

Happy merupakan seorang Laboran yang berkerja di laboratorium seni Universitas Brawijaya Malang. Ia juga seorang seniman yang memfokuskan diri pada isu-isu perempuan dan sosial masyarakat. Dalam prakteknya, Happy memfokusan diri pada tema-tema citraan perempuan, eksotisme perempuan, dan sosial masyarakat. Happy yang sebelumnya menekuni seni grafis, dia mencoba melukis. Pada perpindahan ke media karya yang baru ini, unsur garis yang dilukiskan masih tegas terasa. Warna-warna yang digunakan seperti namanya, sangat gembira sekali. Narasi kefeminisan juga kental melekat.

Melihat dalam beberapa karya Happy, lukisan tidak hanya menjadi sebuah subyek, akan tetapi juga hadir menjadi obyek berdampingan dengan elemen lain. Dari beberapa karya Happy merupakan kombinasi antara refleksi dan kontradiksi tentang “diri” itu sendiri. Dengan menggunakan sketsa dan kameranya, Happy menggoreskan dan merekam berbagai pose, yang kemudian dilukisankan. Dengan cara tersebut, Happy menganggap bahwa ketika dirinya menjadi subyek di saat yang bersamaan dia juga menjadi obyek. Hasil karyanya dianggap dapat menggambarkan bahwa “diri” dapat dipisakan dan menjadi pusat subyek dari subyektifitas diri, dan identitas mengenai diri akan selalu hadir diantara kehidupan. Perkara identitas nampaknya sudah terjawab. Tidak perlu lagi resah akan hal itu karena secara naluri bawah sadar akan melekat didalam dirinya.

 

Customer Reviews

Be the first to write a review
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)
0%
(0)